Teman, siapa sih yang tidak punya teman? Setiap orang pasti memiliki teman walaupun skala keakrabannya berbeda-beda. Sekalipun kalian yang berjiwa introvert, teman adalah hal yang tidak asing bagi kita.
Menurut istilah, teman bisa didefinisikan sebagai orang yang sudah lama dikenal dan sering berhubungan dengan kita, mislanya dalam bermain, belajar, atau bekerja. Budaya kita juga sering menyebut seorang kenalan sebagai teman walaupun kita baru mengenalnya beberapa hari atau bahkan beberapa jam yang lalu.
Teman
memiliki berbagai tingkatan sesuai dengan level keakraban masing-masing. Ada yang
kita sebut dengan sahabat atau besti. Mereka adalah orang yang mengenal
kita dengan sangat baik, memahami kelebihan dan kekurangan kita, dan tetap
mendukung serta mencintai kita apa adanya. Sahabat adalah orang yang selalu
ada, jujur dalam menasihati, dan membantu kita untuk tumbuh menjadi pribadi
yang lebih baik dari sebelumnya. Dan seorang sahabat biasanya akan hadir
dalam momen sedih atau senang kita.
Baru-baru
ini istilah small circle sedang nge-tren dikalangan pekerja atau kita
yang baru menapaki dunia nyata sesungguhnya. Dunia dewasa yang ternyata tak
seindah bayangan kita sewaktu kecil. Istilah jaman now itu dunia tipu-tipu.
So, beberapa dari kita memilih untuk hidup dalam small circle untuk
menjaga privasi. Ada juga mereka yang memilihsedikit teman untuk menghindari
konflik, seperti kita tahu bahwa semakin banyak kita berinteraksi dengan orang
lain maka,akan semakin tinggi gesekan atau konflik yang mungkin bisa ditimbulkan.
Small
circle adalah lingkungan baru dengan positive
vibes yang saling support dan hanya beranggotakan 3-5 orang, atau
maksimal 8 orang. Biasanya mereka mempunyai karakter dan antusiasme dalam
bidang yang sama. Seperti saling support untuk improve skill
masing-masing. Saat meet up biasanya yang mereka bahas adalah hal-hal
positif. Saling support satu sama lain dan bertukar ilmu. Jauh dari
drama dan rutinitas membicarakan keburukan orang lain. Berikut beberapa
keuntungan yang bisa kita dapatkan dalam small circle:
Kamu
Bisa Jadi Diri Sendiri
Sedikit
teman yang berinteraksi membuat kita lebih leluasa untuk mengekspresikan perasaan
sebenarnya. Kita bisa lebih luwes bergaul dengan apa adanya dan menjadi diri
sendiri. Berinteraksi dengan sedikit teman bagi beberapa orang lebih
menyenangkan karena ada bebeapa orang yang merasa lelah jika berinteraksi
dengan banyak orang.
Menjadi
diri sendiri bisa juga membantu kita melepas penat setelah lelah bekerja.
Dengan teman yang segelintir, kita bisa bebas bercerita apapun tanpa takut ada
teman yang membocorkannya. Obrolan di grup juga lebih efektif dengan jumlah
anggota yang sedikit. Tidak ada orang yang merasa dikucilkan atau dibiarkan dalam
obrolan grup. Semua obrolan bisa ditanggapi oleh anggota yang lain karena
anggota grup yang sedikit.
Fokus
untuk Self Improvement
Menurut
Wikipedia, self improvement adalah pengembangan pribadi meliputi segala
kegiatan yang meningkatkan kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat
dan potensi, membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kinerja,
meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian
dan cita-cita.
Panjang,
ya, pengertiannya? Hehehe. Singkatnya, self improvement adalah
cara kita untuk mengembangkan potensi diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pengembangan diri yang dimaksud tidak melulu harus bersifat spektakuler.
Perubahan itu bisa dimulai dari hal yang paling kecil.
Berubah
untuk menjalani hidup sehat dengan rutin berolahraga, misalnya. Itu juga bisa
jadi salah satu self improvement yang bermanfaat untuk kita. Dengan
berolahraga secara rutin, tubuh kita akan menjadi lebih segar. Otomatis kita lebih
bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari dan tidak mudah emosi saat ada hal
yang tidak sesuai denagn ekspektasi.
Lingkup
pertemanan yang kecil bisa membantu kita untuk improve hal tersebut.
Teman dekat yang tulus biasanya akan mendukung kita untuk tumbuh menjadi lebih
baik. Tak jarang mereka memberi kita nasihat atau ide untuk mengembangkan
potensi dirimu.
Small
Circle Less Drama
Hah,
kok bisa, sih? Yup, benar sekali. Small circle less drama, artinya
semakin sedikit lingkup pertemanan maka semakin sedikit juga drama yang akan
kita hadapi. Semakin banyak orang yangbergabung maka secara otomatis semakin
heterogen juga pemikiran yang kalian miliki. Tidak semua orang yang bergabung
dalam circle kita adalah orang yang membawa dampak positif, bisa juga
sebaliknya.
Hal
yang sudah menjadi rahasia umum adalah ketika satu sama lain saling
membicarakan keburukan “temannya” saat yang bersangkutan tidak ditempat. Namun,
mereka bisa terlihat sangat akrab saat orang tersebut hadir dalam acara mereka.
Jika sudah seperti itu, maka pertemanan kita bukan pertemanan yang sehat. Run
bestie, run!
Sudah
bisa ditebak, pertemanan seperti itu akan membawa dampak yang negative.
Satu sama lain akan saling merasa tersaingi, bukan malah saling mendukung. Saat
salah satu teman mencapai kesuksesan maka yang lain akan mulai
menggunjingkannya dan berpikir negatif dengan pencapainnya. Ingat, terlalu
banyak drama tidak baik untuk kesehatanmu. Hiduplah untuk dirimu sendiri,
jangan hidup untuk memuaskan orang lain.
Bagaimana?
Kalian termasuk tim small circle ataukah big circle?
Apapun pilihan kalian, semua ada plus minusnya. Intinya, pertemanan yang kalian
pilih harus memberikan dampak positif untuk kehidupan kalian. Pilihlah teman
yang baik, teman yang tulus, dan teman yang bisa memberi kalian support
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Tidak
masalah jika kalian hanya memiliki satu atau dua orang teman saja. Memiliki
sedikit teman tidak berarti me-labelling kalian sebagai pribadi yang
tidak menyenangkan dan kurang pandai bergaul. Banyak dan sedikitnya teman yang
kalian miliki bukanlah sebagai tolak ukur hal tersebut. Sebaliknya, milikilah
teman yang berkualitas walaupun sedikit. Itu lebih bermanfaat dibanding banyak
teman namun menghilang saat dimintai bantuan.
0 Komentar