Bun, Ikutan Serunya "Bonding with Baking" bareng Aku, Yuk!

 

Keseruan baking bareng si kecil


Bonding adalah ikatan emosional yang terjalin dengan baik antara dua pihak, seperti orang tua dan anak, atau kakak dan adik. Bonding yang baik bisa memberikan efek positif bagi orang tua dan anak. Selain memberikan rasa aman pada saat dekat dengan orang tua, bonding juga dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan cinta.


Beberapa Pilihan Bonding

Bonding bisa dilakukan dengan banyak cara. Dari cara yang mudah dan simpel hingga cara yang lumayan ribet dan mahal. Aku pribadi senang melakukan bonding dengan anak-anak. Alhamdulillah aku memiliki dua anak, perempuan dan lelaki yang jarak umurnya tidak terlalu jauh. Jadi, aku bisa melakukan bonding dengan mereka secara bersamaan. Namun, jika aku ingin membahas hal yang sensitif berkaitan gender mereka maka, aku akan memilih waktu agar bisa fokus untuk bonding dengan kakak atau adik saja.

Beberapa cara bonding simpel yang bisa bunda pilih agar semakin dekat dengan si kecil, antara lain;

  1. Berolahraga bersama
  2. Merapikan kamar tidur bersama
  3. Berkebun
  4. Memasak bersama
  5. Membuat kerajinan atau mewarnai bersama

 

Bonding dengan Baking adalah Pilihanku

Keseruan "bonding with baking" bersama buah hati


Baking secara istilah adalah teknik memasak menggunakan panas untuk membuat makanan matang sempurna. Alat yang dipakai untuk baking biasanya menggunakan oven. Kali ini aku ingin mengajak anak-anak membuat kue kering teflon. Sambil membuat kue kering, aku menjelaskan bahan-bahannya, menceritakan proses pembuatannya, dan memberi info dari beberapa pertanyaan yang mereka lontarkan.

Tidak perlu membuat kue yang susah, Bun. Buat saja kue kering dengan bahan seadanya, proses pembuatan yang simpel, dan pilihlah rasa kesukaan anak-anak. Kali ini aku memilih membuat cookies color chips, ya, cookies sederhana dengan choco chips warna warni di atasnya. Baking kali ini cukup mudah karena aku memakai teflon sebagai pengganti oven, hehehe.

 Baca: Dear Anak Pertamaku, Maafkan Aku!

 

Bahan-bahan:
5 sdm margarin
12 sdm tepung maizena
3 sdm tepung terigu
2 sdm skm putih
1 sachets bengbeng chocolate
Choco chips (sesuai selera)
 
Cara Membuat:
1. Campurkan tepung maizena dan terigu ke dalam baskom, masukan margarine, 1 sachet bengbeng, dan skm, aduk semua bahan tersebut hingga rata.
2. Bentuk adonan bulat pipih, kemudian beri taburan choco chips di atasnya agar terlihat menarik.
3. Panaskan teflon, setelah panas merata masukkan adonan tersebut ke dalam teflon agar terpanggang merata. Gunakan api kecil dan panggang sekitar 15 menit.
4. Setelah itu tiriskan dan anginkan agar cookies mengering. Tidak mengapa jika cookies terasa lembek saat panas, setelah dingin, cookies akan mengeras dengan sendirinya.
5.  Masukkan toples, dan cookies color chips siap jadi camilan favorit si kecil.

 

Anak-anak menaburi adonan dengan choco chips

Saat pembuatan cookies, usahkan bunda melibatkan si kecil, ya. Aku biasa menyuruh mereka untuk menyiapkan bahan-bahannya. Memberi tugas untuk mengambil tepung terigu dan tepung maizena. Maka, mereka akan bertanya, “mana tepung maizena?”, nah, kita bisa menjelaskan tentang tepung maizena. Jelaskan teksturnya, dari mana tepung ini berasal, warnanya, serta kegunaannya, ya, Bun. Dengan begitu anak-anak akan teredukasi dengan baik.

Baca: Alat Serbaguna yang Perlu Kamu Miliki


Masa-masa Anak Sangat Singkat

Tidak ada hal yang sia-sia selama kita menghabiskan waktu bersama anak. Ajari anak membuat bulatan adonan kue keringnya. Disitu dia akan belajar mengenal perubahan tekstur. Dimana tepung yang kering bisa berubah menjadi lembut dan lengket dengan campuran margarin serta SKM. Ajari juga cara dia memipihkan adonan. Tidak terlalu tipis, namun juga jangan terlalu tebal.

Biarkan buah hati berkreasi dengan menempel beberapa color chips pilihannya. Mungkin ada anak yang suka dengan warna yang sama dalam satu kue kering. Namun, ada juga anak yang menyukai kue kering dengan color chips warna warni. Ada juga anak yang asal menaruh color chips nya, namun ada juga yang menatanya dengan rapi membentuk bulatan atau garis lurus. Tak apa, Bun, biarkan anak-anak kita berkreasi.

Panggang cookies di atas teflon panas dengan api lilin


Setelah semua adonan siap untuk dipanggang, saatnya kita membantu anak-anak untuk memasukkan kue kering tersebut ke dalam teflon. Setelah itu tutup dan diamkan selama 15 menit dengan api lilin. Sembari menunggu kue kering matang, bunda bisa mengajak anak-anak untuk membereskan sisa-sisa tepung dan bahan yang masih berserakan di dapur. Dengan begitu kita melatih anak untuk memiliki tanggungjawab dengan pekerjaannya.

Setelah kue kering tersebut matang, biarkan anak kita yang pertama mencicipinya. Lalu berikan apresiasi kepada mereka dengan memakan kuenya ya, Bun, supaya mereka tahu kalau bundanya menyukai kue buatannya. Jangan lupa berikan kata-kata afirmasi positif untuk mereka, “Wah, cookies buatan kakak enak!”, “Hmm, cookies buatan adek renyah, kesukaan bunda, nih!”, mungkin terlihat sepele, tapi kata-kata afirmasi sederhana tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak kita. Selain itu, mereka juga merasa bahwa hasil jerih payah dan proses belajarnya dihargai dengan baik oleh orang tuanya.

Baca: Cara Jitu Mengatasi Anak Tantrum


Manfaat Bonding untuk Kita

Masukkan cookies buatan kita ke dalam toples untuk camilan


Dari baking yang sangat sederhana ini kita bisa mengajarkan pada anak kita bahwa, untuk menghasilkan sesuatu, akan ada proses panjang dibalik itu. Walaupun hal yang kita hasilkan adalah hal yang sangat sederhana, proses yang panjang itu harus kita lalui dengan perjuangan dan kesabaran. Selain mengajarkan sesuatu pada anak, kita juga bisa mengambil pelajaran untuk kita sendiri. Dimana proses yang rumit itu kadang tidak selalu membawa hasil yang sempurna.

Proses yang dilakukan sama, metode, dan bahannyapun sama. Tapi, bisa jadi hasil yang kita peroleh berbeda. Kue kering yang seharusnya matang sempurna bisa jadi gosong atau mentah karena kita kurang teliti dalam memanaskan teflon dan mengatur besar kecilnya api. Nah, seperti itulah proses hidup kita, jangan terlalu fokus pada hasil, karena itu adalah urusan Allah ï·». Kita sebagai makhluk hanya bertugas untuk taat dan berusaha.

Tetap semangat mendidik buah hati ya, Bun!

Posting Komentar

0 Komentar