Si Kecil mulai tantrum (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Tantrum adalah ledakan emosi yang terjadi pada anak yang memiliki
masalah emosional. Umumnya hal ini terjadi ketika anka merasa lapar, lelah, atau
tidak nyaman tetapi si kecil tidak bisa menjelaskannya sehingga frustasi dan menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan.
Biasanya diekspresikan dengan cara berteriak-teriak, menangis dengan suara
nyaring, bahkan melempar barang atau erguling-guling dilantai.
Lalu, apa yang harus bunda lakukan saat si kecil mulai tantrum?
Berikut 5 langkah mudah mengatasi si kecil yang sedang tantrum;
Beri si kecil waktu
Beri si kecil jeda waktu untuk meluapkan emosinya (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Yup, berilah si kecil jeda waktu untuk meluapkan emosinya. Beri dia
waktu 3-5 menit untuk menenangkan diri. Yang bunda perlu lakukan hanyalah
bersabar mendengar teriakan si kecil yang mungkin semakin lama akan semakin
melengking.
Tak apa bunda, tetap sabar, ya. Hal ini sangat bermanfaat untuk si
kecil. Dengan memberikan si kecil jeda waktu, si kecil akan belajar mengenali
emosi pada dirinya. Tantrum adalah bentuk emosi yang mulai si kecil rasakan
pada usia 1-5 tahun.
Saat dewasa, kita memahami emosi yang kita rasakan saat sedang marah
atau jengkel. Nah, sama hal nya dengan si kecil saat ini. Mungkin dia juga
sedang merasakan kesal, jengkel, atau sedih namun dia belum memahami perasaan
apa dan bagiamana cara mengatasi perasaan ini.
Memvalidasi perasaan si kecil
Beri pengertian bahwa kita tahu dia sedang marah atau bersedih (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Setelah si kecil cukp tenang, bunda bisa mulai mendekati sikecil dan
mengajaknya bicara. Ciri-ciri si kecil sudah mulai tenang biasanya terdengar
jelas dari suara tangisnya yang mulai pelan. Jika si kecil berguling-guling di
lantai saat tantrum, makan dia akan berhenti saat sudah tenang walaupun
posisinya masih tetap tidur dilantai
dengan rambut dan baju yang acak-acakan.
Coba perlahan dekati si kecil dan berilah pertanyaan sederhana.
Bunda bisa coba menanyakan dengan pertanyaan “Adik jengkel, ya, karena masih
ingin main tapi Bunda minta adik tidur siang?” atau “kaka sebel, ya, karena
gambarnya dirusak Adik? Padahal Kaka sudah susah payah menggambar ini untuk
Bunda, kan?”
Validasi perasaan si kecil dengan cara meberikan pertanyaan yang
sederhana dan jelas serta tidak ambigu. Saat si kecil berani mengatakan yang
dia rasakan, berilah dia apresiasi. Hal tersebut bertujuan untuk memberitahu si
kecil bahwa kita sebagai orang tua memahami perasaan marahnya dan menerimanya.
Saat dia mengakui kalua dia sedang marah dan sedih, kita mengiyakan dan
mevalidasi bahwa perasaan itu memang benar ada dan semua orang bisa
merasakannya.
Hentikan semua aktivitas dan fokus pada sikecil
Tinggalkan rutinitas dan fokuslah pada si kecil. (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Saat si kecil mulai tantrum, sebaiknya bunda menghentikan semua
aktivitas yang sedang dilakukan. Dampingi si kecil tanpa mengintrupsinya. Perhatikan si kecil agar tetap aman saat
tantrum. Saat dia mulai berguling-guling, pastikan tidak ada benda yang mudah
jatuh disekitarnya. Pastikan juga si kecil tidak memainkan benda-benda yang
berbahaya.
Bunda hanya perlu mengawasi si kecil dari kejauhan. Tidak perlu
bersuara atau malah ikut berteriak dan melarang si kecil mengangis. Percayalah,
Bun, kalimat “Stop! Jangan nangis lagi!” justru membuat si kecil semakin
kencang menangis dan meraung-raung. Biarkan saja hal itu terjadi. Lihat dan
nikmatilah, tenang Bun, hal ini tidak akan berlangsung lama. Maksimal hingga 5
tahun, setelah itu si kecil sudah mulai bisa mengontrol emosinya sendiri.
Peluk dan cium
Peluk dan cium si kecil agar dia tenang. (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Peluk dan cium si kecil saat dia mulai tenang. Hal ini seperti obat
yang mujarab, sebuah pelukan hangat dari bunda untuk si kecil mampu meluluhkan
semua emosinya dalam sekejap. Tak jarang karena terlalu nyaman dalam pelukan,
si kecil mulai mengantuk dan tertidur pulas. Bunda bisa memberikan kecupan
manis di kening si kecil. Bagaimana, Bun, rasanya? Luar biasa, kan?
Sambil memeluk dan mengecup si kecil, bunda juga bisa menceritakan
hal sederhana. Beritahu dia bahwa bunda juga pernah merasakan perasaan yang
sama dengan si kecil. Beri dia pengertian bahwa perasaan seperti itu adalah
normal. Dan beri tahu si kecil bagaimana cara megatasi perasaan tersebut. Minta
si kecil untuk menyampaikan apa yang dia rasakan pada bunda secara langsung.
Tujuannya agar bunda mampu menenangkan si kecil.
Bunda bisa mengajaknya bicara dengan kaliamat sederhana seperti,
“besok kalau Adik mulai sesak lagi dadanya, ingin berteriak, Adik bisa langsung
kasih tau bunda, ya”. Atau bunda bisa mengibaratkan emosi itu sebuah gambar
awan mendung agar si kecil mudah memahaminya. Bunda bisa berkata, “kalau awan
mendung Adik mulai besar dan hitam, Adik beritahu Bunda, ya. Bunda bakal
bantuin Adik buat ngilangin awan hitamnya, nanti kita ganti dengan awan putih yang
lucu seperti permen kapas.”
Ajak si kecil bermain di luar rumah
Pilihlah aktivitas menyenangkan di luar rumah agar tidak bosan. (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Ini hal yang paling ampuh, Bun. Setelah kalian menghadapi suasana
yang tidak menyenangkan, bunda bisa mengajak si kecil untuk bermain di luar
rumah. Biarkan saja rumah yang berantakan, Bun. Tinggalkan saja mainan si kecil
yang berserakan, pakaian yang belum sempat disetrika, dan piring kotor yang
belum sempat dicuci.
Keluarlah sejenak Bersama si kecil. Tak perlu jauh-jauh. Ajak si
kecil berjalan-jalan di komplek sekitar rumah. Ajak dia memetik bunga atau
mengejar kucing yang biasa duduk dijalan. Sebisa mungkin buatlah si kecil
tertawa dan berlari. Hal tersebut bermanfaat untuk mengeluarkan sisa energi
negatif yang ada pada si kecil saat tantrum.
Suasana luar bisa membuat kalian tenang dan relaks. Tidak hanya si
kecil, bunda juga harus tetap waras agar mampu mendampingi si kecil di
masa-masa emasnya. Ingat, Bun, masa-masa ini tidak bisa diulang Kembali. Jadi,
jangan sampai kita menjadi orang tua yang menyesal karena tidak menjalankan
peran terbaik kita sebagai orangtua.
Mari belajar menerapkan pola parenting yamg sesuai dengan kebutuhan si kecil. (Ilustrasi by Resa Roosmana) |
Itu dia 5 langkah yang bisa bunda lakukan saat si kecil tantrum.
Yang terpenting kita sebagai orang tua harus tetap tenang dan tidak boleh ikut
terpancing emosi saat menghadapi si kecil yang tantrum. Bunda juga perlu
menenangkan diri, ambil jeda sejenak setelah anak mulai tenang. Tidak apa-apa
bun, kita juga manusia biasa yang bisa terpancing emosinya.
Saat si kecil sudah terlelap, bunda bisa menenangkan diri dengan
melakukan hal-hal yang bunda senangi. Menikmati segelas teh hangat sambil bermalas-malasan
di sofa, atau menyaksikan film dan drama kesayangan yang sempat tertunda.
Semoga tips sederhana ini bisa membantu bunda semua agar tetap
tenang dan waras saat menghadapi si kecil yang tantrum. Tetap semangat, ya,
Bun!
0 Komentar