7 Cara Menghadapi Masa Sulit dalam Hidup

Masa-masa sulit dalam hidup.
(Sumber: Kajian Ustadz Musyaffa'Ad Dariny)

Dunia adalah Tempat Ujian

Setiap manusia pasti memiliki masa-masa sulit dalam hidupnya. Harus kita ingat bahwa, dunia ini adalah ujian bagi orang yang beriman. Jadi, jangan heran jika mendapatkan ujian berupa kesulitan-kesulitan yang kita alami dalam hidup.

Allah ﷻ berfirman,

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabut/29:2-3)

 

Cara Menghadapi Masa-masa Sulit

Dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Allah ﷻ menghendaki keadaan manusia berbeda-beda sebagai ujian. Ada orang mukmin dan kafir, orang sehat dan sakit, orang kaya dan miskin, dan seterusnya. Makna semua ini, bahwa seseorang itu diuji dengan orang yang tidak seperti dia.

Seorang yang kaya contohnya, dia diuji dengan keberadaan orang miskin. Sepantasnya orang kaya tersebut membantunya dan tidak menghinanya. Sebaliknya, si miskin juga diuji dengan keberadaan si kaya. Sepantasnya dia tidak hasad terhadap si kaya dan tidak mengambil hartanya dengan tanpa hak. Di antara kiat-kiat menghadapi keadaan  sulit tersebut adalah:

 

1.      Berdoa di Waktu Mustajab

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah ﷻ adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa tersebut dikabulkan. Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah ﷻ berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

“Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi).

Beberapa waktu mustajab untuk berdoa yaitu:

·         Saat sujud dalam shalat
·         Saat tahiyat akhir sebelum salam
·         Diantara adzan dan iqamah
·         Di sepertiga malam

Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).

 

2.    Memudahkan Urusan Orang Lain

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah ﷺ bersabda,

 

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

 

Artinya: “Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat

 

Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya.

 

 

3.  Berbakti Kepada Orangtua

Sesuai hadits Rasulullah ﷺ , disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ

“Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”. (HR. At- Tirmidzi).

Dengan berbakti kepada orang tua maka, kita dapat terhindar dari kesulitan dengan ijin Allah. Mintalah doa pada orang tua agar Allah memudahkan urusan kita. Seperti kita tahu bahwa doa orang tua pada anaknya adalah doa yang mustajab.

 


4.   Sering Beristighfar

Tidak diragukan lagi, dalam menjalani kehidupan ini kita terkadang ditimpa hal-hal yang tidak mengenakkan. Datang masalah demi masalah. Hidup menjadi terasa sempit, rasa sesak pun memenuhi dada, tak jarang kita seolah berada di jalan yang buntu.

Allah ﷻ berfirman,

فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا

Artinya: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).

 

Istighfar membuat hidup menjadi lebih mudah, melapangkan dada dan mendatangkan berbagai kenikmatan. Allah ﷻ berfirman,

‎وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى

Artinya: “Dan hendaklah kamu meminta ampun [istighfar] kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan.” (QS. Hud: 3)

 

 

5.   Meningkatkan Ketakwaan pada Allah

Hal ini berdasarkan dari firman Allah yang berbunyi :

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya“. (Ath-Thalaq/65:3).

 

Ibnul Qayyim berkata : Allah adalah yang mencukupi orang yang bertawakal kepadanya dan yang menyandarkan kepada-Nya, yaitu Dia yang memberi ketenangan dari ketakutan orang yang takut, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong dan barangsiapa yang berlindung kepada-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya, menjaganya, dan barang siapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan, dan Allah akan memberi kepadanya segala macam kebutuhan yang bermanfa’at.

 

 

6.   Banyak Bershalawat

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak).” (HR. An Nasai).

 

Yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi ﷺ dalam hadits-hadits beliau yang shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat ketika tasyahhud), bukan shalawat-shalawat bid’ah yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang belakangan. Karena shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus ikhlas karena Allah Ta’ala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

 

7.     Memperbanyak Membaca Surat Al Baqarah

Dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah pada malam hari, maka itu sudah mencukupi dirinya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, 12/4008 dan Muslim, no. 8007].

Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbaharui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat do’a untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat.

 

Itulah beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk menghadapi masa-masa sulit dalam hidup kita.

Seperti dalam firman Allah,

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah: 286)

Dalam Qs. Al Insyirah Ayat 6, Allah berfirman:

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Maka, yakin dan percayalah kepada pertolongan Allah. Semoga Allah senantiasa memudahkan semua urusan-urusan kita. Aamiin Yaa Rabb.

 

 

Sumber:

Kajian Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny, Sabtu, 26 Oktober 2024

 

Referensi Al Hadist dan Al Quran:

https://almanhaj.or.id/2964-kiat-bertahan-hidup-di-masa-sulit.html

https://muslim.or.id/3853-waktu-waktu-terkabulnya-doa.html

https://rumaysho.com/22312-mengangkat-kesusahan-seorang-mukmin.html

https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-kepada-orang-tua.html

https://muslimah.or.id/16796-pengurai-berbagai-permasalahan.html

https://almanhaj.or.id/1292-allah-akan-mencukupi-semua-urusan-orang-yang-bertawakal-kepada-nya.html

https://muslim.or.id/4078-keutamaan-membaca-shalawat.html#:~:text=%E2%80%9CBarangsiapa%20yang%20mengucapkan%20shalawat%20kepadaku,kelak)%E2%80%9D%5B1%5D.

https://rumaysho.com/38038-keutamaan-luar-biasa-dari-membaca-dua-ayat-terakhir-dari-surah-al-baqarah.html

https://tafsirweb.com/12838-surat-al-insyirah-ayat-6.html


Posting Komentar

0 Komentar