Ilustrasi: muslimah wajib menjaga kebersihan organ intim. (sourc: pexels) |
Sebagai wanita
muslim, kita memang dianjurkan untuk lebih banyak tinggal di rumah. Namun,
terkadang kita juga dituntut untuk keluar rumah karena udzur syari. Untuk menuntut
ilmu misalnya, atau untuk melakukan aktivitas harian lainnya. Bahkan, ada pula
beberapa muslimah yang harus mencari nafkah dengan bekerja di luar rumah.
Terkadang, kita
menghabiskan waktu cukup lama di luar rumah hingga datang waktu shalat. Sebagai
wanita yang masih produktif, tak jarang organ intim kita mengeluarkan cairan
sebagai tanda ovulasi atau mengalami keputihan secara tiba-tiba.
Pengertian Hadats
Hadats secara
bahasa yaitu terjadinya sesuatu. Sedangkan secara istilah, hadats adalah
keadaan yang mewajibkan wudhu atau mandi jika seseorang hendak shalat. Imam An
Nawawi rahimahullah mengatakan:
الْحَدَثُ يُطْلَقُ عَلَى مَا
يُوجِبُ الْوُضُوءَ، وَعَلَى مَا يُوجِبُ الْغُسْلَ. فَيُقَالُ: حَدَثٌ أَكْبَرُ، وَحَدَثٌ أَصْغَرُ،
وَإِذَا أُطْلِقَ، كَانَ الْمُرَادُ الْأَصْغَرَ غَالِبًا
“Hadats dimutlakkan
kepada makna segala keadaan yang mewajibkan wudhu dan dan mandi. Disebutkan
oleh para ulama bahwa hadats terbagi menjadi hadats akbar dan hadats
ashghar. Jika dimutlakkan, yang dimaksud adalah hadats Asghar.” [4. Raudhatut
Thalibin, 1/72].
Hadats terbagi
menjadi 2 macam: Pertama: hadats asghar. Yaitu segala yang
mewajibkan wudhu, seperti: buang air kecil, buang air besar dan buang angin. Kedua: hadats
akbar. Yaitu yang mewajibkan mandi, seperti: jima‘ (bersenggama) atau
keluar mani.
Beberapa Cairan yang Keluar dari Organ Intim
Cairan yang
keluar dari kemaluan bisa berupa keputihan, cairan berwarna merah muda,
cairan berbusa, atau cairan ejakulasi. Keluarnya cairan dari bagian tubuh ini
adalah normal bagi wanita dan pria.
- Keputihan
Cairan yang
keluar dari vagina yang merupakan proses alami dan normal. Keputihan bisa
terjadi sebelum atau setelah menstruasi. Keputihan yang normal tidak
terlalu banyak, tidak berbau, dan tidak berwarna. Keputihan yang berwarna
dan berbau bisa menandakan kondisi serius.
- Cairan berwarna merah muda
Cairan yang keluar dari vagina yang bisa menandakan akan dimulainya menstruasi. Cairan berwarna merah muda juga bisa menandakan perdarahan yang tidak berhubungan dengan menstruasi, seperti perdarahan implantasi, perdarahan akibat alat kontrasepsi IUD, atau iritasi vagina.
- Mani
Mani adalah
cairan berwarna putih yang keluar memancar dari kemaluan, biasanya keluarnya
cairan ini diiringi dengan rasa nikmat dan syahwat. Mani dapat keluar dalam
keadaan sadar (seperti karena berhubungan suami-istri) ataupun dalam keadaan
tidur (biasa dikenal dengan sebutan “mimpi basah”).
Keluarnya mani menyebabkan seseorang harus mandi besar. Hukum air mani adalah suci dan tidak najis (berdasarkan pendapat yang terkuat). Apabila pakaian seseorang terkena air mani, maka disunnahkan untuk mencuci pakaian tersebut jika air maninya masih dalam keadaan basah.
- Wadi
Wadi adalah air putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah kencing. Keluarnya air wadi dapat membatalkan wudhu. Wadi termasuk hal yang najis. Cara membersihkan wadi adalah dengan mencuci kemaluan, kemudian berwudhu jika hendak sholat. Apabila wadi terkena badan, maka cara membersihkannya adalah dengan dicuci.
- Madzi
Madzi adalah air
yang keluar dari kemaluan, air ini bening dan lengket. Keluarnya air ini
disebabkan syahwat yang muncul ketika seseorang memikirkan atau membayangkan
jima’ atau ketika pasangan suami istri bercumbu rayu (foreplay).
Air madzi keluar
dengan tidak memancar. Keluarnya air ini tidak menyebabkan seseorang menjadi
lemas, terkadang air ini keluar tanpa disadari (tidak terasa). Air ini dapat
terjadi pada laki-laki dan wanita, meskipun pada umumnya lebih banyak terjadi
pada wanita.
Keluarnya madzi membatalkan
wudhu. Apabila air madzi keluar dari kemaluan seseorang, maka ia wajib mencuci
kemaluannya dan berwudhu apabila hendak sholat. Hal ini sebagaimana sabda
Rasulullah, “Cucilah kemaluannya, kemudian berwudhulah.” (HR.
Bukhari Muslim)
Pengertian dan Fungsi Pantyliner
Salah satu jenis pantyliner. (source:klikdokter) |
Pantyliner
adalah bantalan tipis yang digunakan untuk menyerap cairan, bercak, dan
aliran menstruasi yang sedikit, serta untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
vagina:
- Menyerap keputihan dan lendir berlebih
- Menjaga kelembapan area kewanitaan
- Menjaga kebersihan pakaian dalam
- Menyerap sisa menstruasi
- Mencegah kebocoran darah menstruasi yang tidak
terduga
- Membantu saat mengalami inkontinensia urine
Pantyliner
dapat digunakan pada berbagai situasi, seperti: saat menunggu menstruasi
dimulai, saat mengalami pendarahan di sela-sela menstruasi, saat keputihan
setiap hari atau lebih banyak saat ovulasi, saat mengalami menstruasi ringan, saat
mengalami inkontinensia urine.
Pantyliner Solusi Menjaga Kebersihan Pakaian Dalam
Setelah kita tau
beberapa cairan yang bisa keluar dari organ intim kita, maka kita perlu
berhati-hati dan waspada dalam menjaga kesucian sebelum shalat. Aku pribadi
memilih menggunakan pantyliner sebagai solusi menjaga celana dalam agar
tetap bersih dari najis.
Pada saat kita
berada di luar rumah dan kebetulan keputihan melanda, kita tidak perlu repot
berganti celana dalam, secara otomatis kita harus sedia celana dalam bersih
dari rumah. Saat kita menggunakan pantyliner, cara membersihkannya lebih
praktis dan mudah. Cukup buang pantyliner yang terkena najis, kemudian
cuci bersih organ intim kita. Setelahnya, kita bisa memakai pantyliner
baru yang bersih sebelum berwudhu lalu melaksanakan shalat.
Bagiku, membawa pantyliner
selama bepergian lebih praktis dibandingkan dengan pakaian dalam. Bentuknya
yang kecil dan tipis cukup mudah untuk disimpan dimanapun. Kalian bisa
menaruhnya di sela-sela card keeper, di dalam pouch, bahkan terselip
di saku atau dompet koin yang mungil.
Tips Aman Memakai Pantyliner
Do's & Dont's. (source: pexels) |
Kalian bisa
menggunakan pantyliner saat periode di antara dua jadwal
menstruasi atau secara singkatnya, setiap hari ketika sedang tidak haid. Namun,
pastikan untuk menggantinya setiap 4 jam sekali!
Berikut cara
menggunakan pantyliner yang perlu kamu perhatikan:
- Pilih pantyliner yang mengandung
bahan alami dan tidak mengandung pewangi.
- Gunakan pantyliner berbahan breathable agar
bisa mendukung sirkulasi udara di area kewanitaan agar tetap baik.
- Hindari penggunaan satu pantyliner yang
sama sepanjang hari. Dianjurkan untuk menggantinya setiap empat jam
sekali.
- Ganti pantyliner jika sudah terasa
lembap.
- Jangan memakai pantyliner di malam
hari saat tidur.
Pada intinya,
gunakanlah pantyliner hanya saat akan ke luar rumah dalam waktu yang
lama. Agar saat waktu sholat tiba dan hendak berwudhu, kita tidak perlu pusing
menghilangkan najis yang mungkin menempel di pakaian dalam. Semoga Allah ﷻ mudahkan ikhtiar kita. Semangat
ya!
0 Komentar