Awas, Dosa Jariyah Sosial Media!

Bahaya Sosial Media


Pengertian Dosa Jariyah

Dosa jariyah adalah dosa yang terus mengalir akibat perbuatan buruk yang dilakukan di masa lalu, baik berupa ucapan, tindakan, atau pemikiran yang negatif. Dosa jariyah akan terus mengikuti seseorang, bahkan setelah meninggal dunia, selama dampak dari perbuatan buruk tersebut masih dirasakan oleh orang lain.

Saat ini mudah sekali bagi kita untuk terkena dosa jariyah, naudzubillah! Sosial media tak ubah halnya seperti dua mata pisau yang sangat tajam. Di satu sisi dia bisa sangat bermanfaat untuk kita. Di sisi lain justru akan menjerumuskan kita pada dosa jariyah yang tak berujung.


 Baca: Tafsir Surat An-Nas


Dalil Adanya Dosa Jariyah

  • QS An Nahl: 25

Allah berfirman bahwa orang yang mengajarkan atau mencontohkan perbuatan dosa, ia akan menanggung dosa orang yang mengikutinya,

ﻟِﻴَﺤْﻤِﻠُﻮﺍ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭَﻫُﻢْ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﻀِﻠُّﻮﻧَﻬُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﺃَﻟَﺎ ﺳَﺎﺀَ ﻣَﺎ ﻳَﺰِﺭُﻭﻥَ

“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan memikul dosa-dosa orang yang mereka sesatkan, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan).” (QS. an-Nahl: 25).


  • Hadits Muslim:

« ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً، ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ، ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ، ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭِﺯْﺭُﻫَﺎ ﻭَﻭِﺯْﺭُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻩِ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ 

“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu dan pahala dari orang yang melakukannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan dosa orang yang melakukan sesudahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”  (HR. Muslim)


 Baca: Tafsir Surat Al Fatihah


Dosa Jariyah Sosial Media

1.      Memamerkan Aurat dan Kecantikan

Dosa jariyah wanita yang terus mengalir adalah memamerkan kecantikannya agar dipuji orang lain, terutama laki-laki selain mahramnya. Memamerkan kecantikan ini bisa dalam bentuk memperlihatkan foto atau video melalui media sosial yang bisa diakses oleh banyak orang. Apalagi jika yang diunggah adalah foto dan video yang mengumbar aurat. Sungguh, ini adalah dosa yang sangat besar!

Dalam Quran Surat Al Ahzab ayat 59 Allah berfirman;

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab: 59)


 Bahaya Penyakit Hati


2.      Menulis Komentar Buruk dan Berdebat di Sosial Media

Berita-berita saat ini benar-benar meresahkan. Apalagi jika menyangkut politik, artis, dan kejadian-kejadian yang viral. Fitnah dan tuduhan tidak benar disebarkan dalam tulisan atau siaran. Banyak orang yang mudah termakan isu yang kadang tidak benar. Karena terdorong nafsu, jempol kita kadang tidak bisa menahan untuk ikut berkomentar.

Ingatlah bahwa setiap kalimat yang kita ucapkan dan setiap tulisan yang kita torehkan selalu diawasi oleh Allah dan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Komentar buruk yang terlanjur kita tulis tidak akan bisa terhapus. Apalagi jika komentar tersebut berbau fitnah dan hujatan. Sungguh, selamanya komentar tersebut akan menjadi dosa untuk kita.

Allah berfirman dalam QS Al Infithar:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11)

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).” (QS. Al Infithor: 10-11).

Nasehat untuk kita para pembaca berita, harap selalu bersikap kritis, jangan mudah termakan oleh berita media. Kalau memang waktu kita jadi sia-sia membaca berita media semacam itu, maka sudah sepatutnya ditinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kita.


 Baca: Berakhir di Surga atau Neraka?


3.      Majelis Ghibah di WhatsApp atau Instagram

Sekali lagi, hati-hati dalam menggunakan sosial media. Mudah sekali bagi kita untuk berbagi link dan informasi ke semua teman. Tanpa kita sadari, hal itu berpotensi untuk membuka majleis ghibah. Kita sering tergelincir membicarakan orang lain lewat sosial media, membahas gosip artis A, atau mengomentari kehidupan politikus B. Padahal sejatinya, kita sungguh tidak mengenal mereka. Namun, melalui sosial media kita asyik saling ghibah hanya dengan mengetiknya.

Berjam-jam dan berlama-lama mencari sesuatu yang up to date. Membahas masalah perselingkuhan dan perceraian artis yang bukan urusan kita. Membuang-buang waktu sehingga lupa akan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Jika tidak pandai mengatur waktu maka smartphone justru akan mencuri waktu kita.

 

4.      Menyebarkan Berita Bohong (Fitnah)

Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk melakukan kroscek terhadapa suatu berita. Jangan sampai kita mudah terpancing isu sehingga ikut serta menyebarkan berita yang tidak benar. Allah berfirman:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ


Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

 

Hendaklah pembuat berita media bertakwa pada Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ


Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Ikutilah kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi no. 1987 dan Ahmad 5: 153)

 

Printah Menutup Aurat bagi Wanita


Itulah beberapa dosa jariyah yang ditimbulkan dari maraknya sosial media. Semoga kita terhindar dari hal tersebut. Kalaupun kita pernah terjerumus, segeralah bertaubat dan sebisa mungkin untuk menghapus semua jejak digital semampu kita. Mintalah pertolongan pada Allah agar dimudahkan usaha kita. Jangan lupa selalu berdoa agar kita terhindar dari dosa-dosa jariyah.


Jika kita tidak punya amal jariyah, setidaknya jangan sampai kita memiliki dosa jariyah. Aamiin Yaa Rabb!


Posting Komentar

0 Komentar