Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa

 

Berbagai macam emosi dalam hati


Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa

Siapa bilang hanya anak-anak yang bisa tantrum? Orang dewasapun bisa tantrum, loh! Tantrum pada orang dewasa bisa berupa ledakan emosi yang terjadi ketika seseorang tidak bisa mengungkapkan kebutuhan atau keinginannya dengan kata-kata.

Tantrum pada orang dewasa dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya pola asuh yang salah saat masa kanak-kanak, pernah mengalami kekerasan fisik atau verbal, menderita gangguan mental tertentu, serta penyalahgunaan obat-obatan.

Tantrum adalah ledakan emosi yang muncul saat keinginan seseorang tidak terpenuhi. Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya gejala berupa raut wajah tegang, bicara dengan nada tinggi dan suara keras, gelisah, frustasi, marah, serta menggerakkan tangan dengan cepat.

Terkadang, amukan atau tantrum orang dewasa digunakan sebagai sarana untuk memanipulasi orang lain. Jika seseorang merasa malu atau takut, mereka mungkin sengaja mengamuk. Orang mungkin hanya mengamuk jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. 

Amarah tersebut juga mungkin diakibatkan oleh kesulitan dalam mengungkapkan perasaannya dengan cara yang konstruktif. Seperti halnya pada anak kecil, amukan pada orang dewasa tidak dapat diabaikan. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat berakibat fatal terhadap dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

 Quiet Quitting dalam Dunia Kerja

Tanda-tanda Tantrum

Emosi yang sudah tidak bisa terkontrol biasanya akan terlihat dari ekspresi muka dan tingkah laku. Bisa juga diindentifikasi dari nada bicara yang semakin cepat dengan intonasi tinggi.  Berikut beberapa ciri emosi yang tidak stabil:

  • Wajah yang tegang
  • Suara yang keras
  • Gelisah
  • Menggerakkan tangan dengan cepat
  • Menangis
  • Berteriak
  • Membangkang
  • Melakukan tindakan kekerasan
  • Merusak barang

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menangani tantrum. Salah satunya dengan manajemen emosi. Manajemen emosi adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi, baik yang positif maupun negatif, yang muncul dalam diri. Manajemen emosi juga dapat diartikan sebagai terapi yang membantu seseorang untuk memahami, menerima, mengatur, dan mengekspresikan emosi. 

Beberapa teknik lain yang bisa digunakan untuk mengontrol emosi antara lain:

1.      Menghindari Pemicu Amarah

Ya, cara paling ampuh untuk mengendalikan emosi adalah menghindari pemicunya. Berusahalah untuk menyingkir dan tidak berhubungan dengan pemicu emosi. Contoh; jika meosi tersebut dipicu oleh debat di sosial media, usahakan untuk detok sosial media beberapa waktu. Bisa juga dengan memblokir dan unfollow pemicunya.

 Manfaat Hujan-hujan

2.      Refleksi Diri

Refleksi diri adalah proses untuk merenungkan dan mengevaluasi diri sendiri, termasuk pikiran, perasaan, tindakan, dan pengalaman yang telah terjadi. Untuk melakukan refleksi diri, penting untuk mencari waktu dan tempat yang tenang tanpa gangguan. Kejujuran juga merupakan kunci dalam refleksi diri. 

Refleksi diri dapat membantu kita untuk memahami diri sendiri lebih baik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, belajar dari pengalaman masa lalu, menjalani hidup yang lebih baik, membuat hidup lebih sehat, seimbang, dan bahagia.

 

3.      Tenangkan Diri

Saat marah, kita akan berpikir berlebihan, tidak rasional, dan tidak memikirkan konsekuensi atas tindakan atau perkataan. Hal tersebut akan membuat kita mudah mengucapkan kata-kata kasar yang semakin memperkeruh kondisi.

Jika muncul dorongan untuk tantrum, cobalah beristirahat sejenak untuk menenangkan pikiran. Selain itu, pertimbangkan dampak buruk yang mungkin terjadi jika kita meluapkan amarah dengan cara negatif.

Ketika pikiran sudah terasa cukup tenang, barulah utarakan apa yang kita rasakan. Namun, tetap perhatikan cara penyampaiannya. Sebisa mungkin hindari perkataan yang dapat menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.

 

4.      Butterfly Hug

Butterfly hug adalah teknik terapi yang dilakukan dengan memeluk diri sendiri untuk meredakan stres, kecemasan, dan trauma. Teknik ini juga dikenal dengan nama pelukan kupu-kupu.

Butterfly hug adalah teknik yang cukup efektif untuk membantu meredakan emosi dan mengatasi kecemasan. Teknik ini melibatkan pernapasan yang dalam melalui diafragma dengan tangan disilangkan di depan dada untuk mengurangi emosi.

Dalam dunia psikologi, metode ini sudah terkenal sebagai bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas yang berlebihan atau emosi yang meledak-ledak. Dengan begitu, kamu pun bisa menjadi lebih tenang dan berpikir dengan jernih.

 Kualitas VS Kuantitas Pertemanan

Cara Mencegah Tantrum

Pada saat kita dalam situasi yang dapat memicu tantrum, buatlah humor konyol yang membuat tertawa dan melupakan hal tersebut. Dengan tertawa, amarah yang akan meledak tersebut bisa diredam. Namun, sebisa mungkin hindari candaan yang menggunakan kata-kata kasar atau sindiran yang dapat menyinggung orang lain, karena itu sama saja meluapkan amarah dengan cara yang tidak sehat dan dapat memperburuk kondisi.

Kadang-kadang, apa yang tampak seperti tantrum pada orang dewasa, bisa jadi merupakan indikasi akan kondisi medis tertentu. Sebagai contoh, serangan panik yang membuat orang dewasa jalan mondar-mandir dengan mata terbelalak dan napas yang tersengal-sengal. Hal ini mungkin terlihat seperti amukan, tetapi serangan panik adalah gejala fisik dan mental yang intens, bukan sekadar reaksi emosional.

Seseorang mungkin juga mengalami ledakan karena sensorik yang berlebihan, atau menangis karena kesedihan. Meskipun ini mungkin tidak biasa untuk dilihat di depan umum, itu tidak sama dengan tantrum. Jika kalian mengalami hal tersebut, segeralah meminta batuan pada tenaga ahli.

 

Posting Komentar

0 Komentar